4. Sifilis. Sifilis adalah jenis infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat dengan mudah menular pada calon bayi jika dialami oleh ibu hamil. Infeksi sifilis pada janin dapat dimulai sejak usia kehamilan 14 minggu, dan risiko semakin meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan.
Triple Eliminasi merupakan program yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menanggulangi penularan tiga infeksi menular: HIV ( Human Immunodeficiency Virus ), Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu hamil kepada anaknya. Setiap Ibu hamil wajib untuk melakukan pemeriksaan kehamilan/ANC dan melakukan pemeriksaan apakah
Pada populasi ibu hamil yang terinfeksi Sifilis, bila tidak diobati dengan adekuat, akan menyebabkan 67% kehamilan berakhir dengan abortus, lahir mati, atau infeksi neonatus (Sifilis kongenital). Bayi baru lahir tertular Sifilis akibat infeksi dalam rahim, tetapi bayi dapat juga tertular akibat kontak lesi genital ibu pada saat persalinan.
Penyakit sifilis pada wanita akan muncul sekitar 3 minggu-6 bulan setelah berhubungan seksual dengan penderita. Penyakit sifilis pada wanita tersebut dapat dilihat dari beberapa ciri sebagai berikut: Muncul benjolan dan luka di sekitar alat kelamin. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi (Force, 2009).
termasuk sistem peredaran darah, saraf dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang di kandungnya. Seorang ibu hamil yang positif sifilis dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayinya tersebut (Hawkes, et. al., 2011). 2.2. Cara Penularan Sifilis Cara penularan penyakit ini sangat bervarisi tergantung aktifitas penderitanya.
iqJU.